Minggu, 22 Mei 2016

makalah videografi

MAKALAH
VIDEOGRAFI
LOGO STEKOM MERAH HITAM.png





Oleh
                            AHMAD SYAFIQ
                                   KGP-15
                



PROGRAM STUDI DESAIN GRAFIS
SEKOLAH TINGGI ELEKTRONIKA & KOMPUTER
2015



KATA PENGANTAR


 Bismillahirrahmanirrahiim
Dengan memohon rahmat dan ridha Allah SWT puji serta syukur Saya panjatkan atas selesainya penyusunan makalah ini. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW dan kepada seluruh pengikutnya sampai akhir zaman. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dalam kegiatan pembelajaran Komputasi Dasar. Sehingga mahasiswa dapat mengetahui tentang dasar dasar videografi.
Akhirnya Saya berharap dengan adanya Makalah ini dapat memberikan pengetahuan bagi proses pembelajaran mata kuliah Videografil. Dalam penyelesaian Makalah ini Saya mengucapkan terimakasih kepada Allah SWT yang telah memberikan kesehatan kepada Saya sehingga Saya dapat menyelesaikan Makalah ini.
Dengan segala kerendahan dan ketulusan hati dalam penyusunan makalah ini, Saya menyadari bahwa sebagai manusia memiliki keterbatasan, tentu hasil makalah ini tidak mungkin luput dari kekurangan karena itu demi perbaikan makalah ini, segala saran, kritik dan masukan yang membangun akan senantiasa saya terima dengan lapang hati. Semoga makalah ini dapat lebih bermanfaat serta berguna bagi pembaca dan kita semua.Semoga Allah SWT meridhai hasil makalah  ini.
 Amin YaRabbal`Alamin.

Semarang9 mei 2016

Penyusun






 DAFTAR ISI
pergerakan kamera.............................................................................................................................................................. 9
Daftar pustaka................................................................................................................................................................... 17













BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Video merupakan teknologi untuk menangkap, merakam, memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak. Biasanya menggunakan film seluloid, sinyal elektronik, atau media digital. Video juga dikatakan sebagai gabungan gambar-gambar mati yang dibaca berurutan dalam suatu waktu dengan kecepatan tertentu.
Gambar-gambar yang digabung tersebut dinamakan frame dan kecepatan pembacaan gambar disebut dengan frame rate, dengan satuan fps (frame per second). Kerena dimainkan dalam kecepatan yang tinggi maka tercipta ilusi gerak yang halus, semakin besar nilai frame rate maka akan semakin halus pergerakan yang ditampilkan.

Rumusan Masalah


1.      Perkembangan video diindonesia?
2.      Pengertian videografi?
3.      Istilah istilah dalam videografi?


Tujuan


1.      Untuk mengetahui pengertian tentang videografi.
2.      Untuk mengetahui perkembangan videografi
3.      Untuk mengetahui fungsi videografi





 

BAB II

PEMBAHASAN

Perkembangan video diindonesia
Format berbahan dasar pita magnetik ini mulai dikenal luas di seluruh dunia pada paruh kedua periode 1970-an, baik untuk keperluan profesional seperti stasiun televisi maupun keperluan pribadi. Pita magnetik yang terdapat dalam kaset video bisa merekam gambar dan suara dengan baik, sementara film hanya dapat merekam gambar. Untuk suara  digunakan medium rekam lain, semisal DAT (digital audio tape). Kelemahan sistem analognya membuat pemakaian video untuk keperluan profesional terhambat. Di periode tahun 1960 sampai 1980, nyaris semua stasiun televisi di dunia (termasuk TVRI yang mulai beroperasi tahun1962) menggunakan kamera 16 mm untuk merekam program acaranya. Mereka juga memiliki sendiri studio pemroses film 16 mm berikut mesin editingnya. Hal ini tidak ditemui di stasiun televisi swasta nasional Indonesia yang baru beroperasi di era 1990-an. Dimulai dengan RCTI tahun1989, SCTV dan TPI tahun 1990. Di kala itu, video sudah lazim digunakan untuk keperluan produksi dan editing materi tayangan televisi. Seperti juga film, video punya berbagai jenis untuk berbagai keperluan yaitu  Matic, Betacam SP, Digital Betacam, Betamax, VHS, S-VHS, Mini DV, DV, DVCAM, DVCPRO. U Matic merupakan jenis video profesional untuk keperluan televisi sampai era 1980-an. Begitu format Betacam SP yang kualitasnya jauh lebih baik masuk ke Indonesia di kurun waktu 1990-an, U Matic pun ditinggalkan orang. Menjamurnya jenis Betacam SP juga didukung oleh perkembangan alat editing yang memakai teknologi digital. Digital
Betacam muncul menyempurnakan format Betacam SP dengan teknologi digital, umumnya digunakan untuk keperluan iklan televisi.
Sementara, untuk keperluan pribadi format video kerap dipakai  enggunakan alat yang populer dikenal sebagai handycam. Betamax dan VHS adalah jenis awal dari sejarah perkembangan tontonan video di rumah (home video). Sejalan dengan perkembangan zaman, Betamax tidak lagi diproduksi, sehingga VHS menjadi satu-satunya jenis video untuk keperluan home video. Kemudian muncul S-VHS sebagai penyempurna VHS. Kualitas S-VHS lebih baik dibandingkan dengan VHS sehingga sering digunakan untuk keperluan semi profesional seperti dokumentasi pernikahan. Sekalipun demikian,
kualitasnya masih jauh tertinggal dibandingkan dengan Betacam SP.
Seiring dengan perjalanan waktu, kemudahan pengoperasian kamera menjadi salah satu faktor penting dalam memilih format video, khususnya untuk pasar kaum nonprofesional alias awam. Semenjak tahun 1995, pasar dunia mulai dibanjiri dengan teknologi DV (digital video). Format yang masuk kategori DV adalah Mini DV, DV, DVCAM, dan DVCPRO. Teknologi Mini DV, DV, dan DVCAM dikembangkan dan dipopulerkan di Indonesia oleh Sony Corporation. Sedangkan DVCPRO dikembangkan oleh Panasonic. Dari keempat format ini, Mini DV adalah yang terpopuler karena ukuran kameranya yang kecil, ringan, dan sangat mudah dioperasikan. Kualitas lebih baik bisa diperoleh dari jenis DV, dengan ukuran kamera dan kaset yang lebih besar dibandingkan Mini DV. Ketimbang Mini DV, DV bisa merekam gambar
dengan lebih tajam. Kemudian DVCAM datang dan menyempurnakan  eknologi DV.  Dengan kamera dan ukuran kaset yang lebih kecil dan ringan dibandingkan Digital betacam, DVCAM mampu menghasilkan gambar yang boleh dibilang setara dengan Digital Betacam yang jadi langganan kaum profesional. Sampai saat ini, format DVCAM masih sangat jarang dipakai di Indonesia karena harga kamera yang relatif mahal dan jenis kaset yang tidak kompatibel dengan format yang telah ada, Digital Betacam. Selain soal jenis, kompatibilitas juga mesti dipertimbangkan. Format yang dikembangkan oleh Panasonic yakni DVCPRO tidak kompatibel dengan ketiga format lain yang dikembangkan oleh Sony Corporation. Artinya, baik kamera maupun player
DVCPRO tidak bisa digunakan untuk merekam dan memutar ulang format selain DVCPRO, begitu juga sebaliknya. Di Indonesia, stasiun televisi Metro TV menggunakan  ormat DVCPRO untuk merekam gambar, sementara penayangannya menggunakan format Betacam.
Perkembangan mutakhir dari teknologi video adalah HDTV (hi definition
television). Format ini masih sangat jarang dipakai di dunia. Format ini adalah upaya kelompok video untuk mensejajarkan diri dengan kualitas gambar yang menjadi keunggulan film. Kelak semua televisi di dunia akan menggunakan format ini. Jepang telah memulai menggunakannya secara terbatas.

Pengertian videografi

Videografi adalah teknologi pengiriman sinyal elektronik dari suatu gambar bergerak. Aplikasi umum dari sinyal video adalah televisi, tetapi dia dapat juga digunakan dalam aplikasi lain di dalam bidang teknik, saintifik, produksi dan keamanan.

Kata video berasal dari kata Latin, "Saya lihat".

Istilah video juga digunakan sebagai singkatan dari videotape, dan juga perekam video serta pemutar video.

Pada tekhnik videografi ini, sama halnya dalam sebuah film. Film merupakan hasil karya seni yang berasal dari perpaduan banyak unsur, seperti suara, gambar, gerak,dll.

Pemerintah sendiri mendefinisikan film sebagai berikut :

”Film adalah karya cipta seni budaya yang merupakan media komunikasi massa pandang dengar yang dibuat berdasarkan sinematografi dengan direkam pada pita selluloid, pita video, piringan video, dan atau bahan hasil penemuan teknologi lainnya dalam bentuk, jenis, ukuran melalui kimiawi, proses elektronik atau proses lainnya atau tanpa suara yang dapat dipertunjukkan dan atau ditayangkan dengan sistem proyek mekanik, elektronik dan atau lainnya (UU Perfilman th. 1992, Bab I, Pasal 1).”

Istilah istilah videorafi
Berikut ini adalah istilah videografi beserta artinya :

1.Aperture Lens
Adalah sebuah lobang variabel untuk mengontrol masuknya jumlah cahaya yang dipancarkan sebuah lensa

2.Multicamera production
Adalah salah satu produksi video yang menggunakan lebih dari satu kamera video secara serentak dan kesemuanya dihubungkan kepada satu pusat control. Imej terbaik dari salah satu kamera ini akan dipilih secara silih berganti. Ini menghasilkan gambar video terus menerus tanpa potongan dengan sudut rekaman yang berbeda. Biasanya, imej video dari kamera yang terpilih akan disiarkan terus ke screen proyector. Khidmat ‘’multi camera production’’ semakin populer sekarang

3. Back lot
Adalah bagian dari lingkaran halaman studio film yang dilengkapi dengan jalan raya, gedung- gedung yang yang hanya dibangun bagian mukanya saja, yang digunakan sebagai tempat lokasi syuting

4. Montaj Video
Adalah ringkasan kepada keseluruhan video yang biasanya mengambil masa sekitar 5 menit. Berbagai teknik dan kesan khas yang menarik akan digunakan secara kreatif dalam montaj

5. Master Tape
Adalah pita asal yang digunakan untuk merekam gambar video. Selepas rekaman selesai dibuat, pita ini akan disunting dahulu sebelum dijadikan VCD atau DVD untuk ditonton oleh penggemar

6. Band width
Adalah suatu ukuran kapasitas dari suatu saluran komunikasi , khususnya jumlah spektrum frekuensi elektromagnetik yang diperlukan untuk saluran televise atau saluran radio

7. Digitally controlled camera
Adalah sebuah kamera yang menggunakan micro prosessor utamanya untuk otomatisasi kamera dan menjamin kinerjanya secara optimal dalam berbagai kondisi produksi

8. Format video
Merujuk kepada jenis kamera dan jenis pita video. Yang paling populer digunakan untuk merekam gambar adalah format mini DV

9. Base station
Disebut juga camera processing unit/ peralatan CPU. Sebuah piranti yang terpisah dari kepala kamera, digunakan pada kamera- kamera yang dikontrol secara digital untuk memproses sinyal- sinyal yang dating dari dan ke kamera

10. Animation
Atau animasi. Adalah cabang pembuatan film dimana hasil gambar tangan maupun objek- objek tiga dimensional direkam dengan kamera film, sehingga diusahakan untuk mendapatkan ilusi adanya gerak
Pengambilan Gamabar
1. FRAMING : Bidang Pandangan
Bidang pandangan atau framing adalah suatu langkah pengambilan gambar yang  harus menentukan luas bidang pandangan untuk suatu obyek utama dan obyek lainnya dalam hubungannya dengan latar belakang (back ground).
2. ANGLE : Sudut pandang
Angle camera adalah sudut pengambilan gambar. Istilah angle ini berlaku baik dalam pengambilan gambar foto maupun video. Penentuan angle secara tepat akan menghasilkan shot yang baik. Angle dapat mempengaruhi emosi dan psikologi penonton, karena shot yang dihasilkan bisa bersifat obyektif, subyektif, atau merupakan sudut pandang tokoh dalam film.
3. SHOT : Sudut pengambilan gambar
Shot mendefinisikan suatu rangkaian gambar hasil rekaman kamera tanpa interupsi. Tiap shot adalah satu take. Apabila dibuat shot tambahan diambi ldari set – up yang sama di sebabakan kareana kesalahan teknik atau dramatic shot – shot tambahan itu dinamakan re – take. Kalau set – up diubah dalam satu dan lain cara kamera berpindah, lensa berubah atau action lain yang diambil itu adalah shot baru, bukan sebuah re – take.
4. SCENE : Adegan Pengertian sebuah
Scene adalah  Sebuah adegan yang terjadi dalam suatu lokasi  yang sama, pada saat yang juga sama. Misalnya adegan di sebuah kantin sekolah. Maka sepanjang adegan-adegan yang berlangsung dalam kantin tersebut berlangsung dalam saat yang sama, maka adegan itu dikelompokkan dalam sebuah scene atau disebut satu scene.
Namun  posisi pengambilan gambar dalam kantin tersebut boleh saja berpindah-pindah, asal masih dalam lingkungan kantin tersebut. Artinya boleh saja  sebuah scene terdiri dari lebih dari satu (banyak)  shot atau sudut pengambilan gambar.
5.SEQUENCE : Serangkaian atau shot – shot
 yang merupakan suatau kesatuan utuh.
Sebuah sequence bisa berlangsung pada satu setting atau di beberapa setting. Action harus berkait secara tepat dalam sebuah sequence manakala terdiri dari sejumlah shot yang runtut dengan cut langsung hingga melukiskan kejadian yang berlangsung sebagaiamana kenyataan yang sebenarnya. Sebuah sequence bisa dimulai sebagai adegan exterior, dan dilanjutkan di dalam gedung, karena sang pemain masuk dan terlibat percakapan atau lainya. Sebuah sequence bisa dimulai atau diakhiri dengan sebuah “fade” atau “dissolve” atau bisa pula dengan “cut” langsung dengan mengelompokkan semua sequence.
PERGERAKAN KAMERA
1.Zoom
Zoom/zooming merupakan gerakan paling dasar, yakni dengan cara mendekati atau menjauhi obyek secara optik dengan mengubah panjang focal lensa dari sudut pandang sempit ke sudut pandang lebar, atau sebaliknya. Gambar yang dihasilkan dari gerakan ini adalah subyek seolah-olah mendekat (Zoom in) dan subyek seolah-olah menjauh (Zoom out).
Perubahan ukuran subyek secara visual akan terjadi pada satu frame, misalanya dari Long Shot menjadi Medium Shot atau yang lainnya. Aktivitas ini dapat dilakukan dengan posisi kamera tetap diam maupun dikombinasi dengan gerakan kamera lainnya.
Melakukan zoom in biasa digunakan untuk memperjelas sesuatu hal yang lebih penting, baik pada subyek maupun sebuah kejadian. Pandangan yang semula mempunyai banyak subyek dapat dikerucutkan menjadi satu atau beberapa subyek saja. Sedangkan zoom out lebih banyak dilakukan untuk menarik penonton agar mengetahui ruang dimana subyek berada, juga untuk menunjukkan ada banyak hal penting yang juga bisa dilihat disekitar subyek.
Untuk banyak adegan, penggunaan zoom tidak begitu efektif digunakan. Penggunaan Cut-to Cut saat editing dapat mempersingkat durasi meski apa yang ingin disampaikan lewat gambar adalah sama.
2. Dolly
Dolly (Track) adalah pengambilan gambar mendekati atau menjauhi subyek dengan menggerakkan kamera di atas tripot atau dolly. Pengambilan gambar dengan cara ini biasanya kamera lebih dapat dirasakan seolah-olah menjadi mata penonton, gerakan kamera dapat mewakili gerakan penonton sehingga mereka dapat dibawa ikut terlibat dalam sebuah peristiwa film.
Dolly in atau kamera mendekati subyek, biasanya digunakan untuk membawa perasaan penonton untuk lebih berani, kuat, dan siap menghadapi tantangan. Sedangkan Dolly out (menjauhi subyek) bisa digunakan untuk mewakili perasaan kecewa, takut, dan merasa inferior.
Sebagaimana penggunaan zoom in, gerakan Dolly in yang mendekati subyek dapat membawa penonton pada satu titik pusat perhatian, perasaan tegang dan membangun rasa keingintahuan. Sedangkan proses pelepasan ketegangan dapat dilakukan dengan dolly out.
3. Pan 
Pan/Panning merupakan gerakan kamera menoleh kekiri (Pan left) dan kekanan (Pan right). Ada banyak fungsi dalam shot ketika melakukan paning meski pada prinsipnya dengan menggunakan gerakan yang sama.
Gerakan pan yang sering digunakan dalam pengambilan gambar secara umum adalah Follow pan, yakni gerakan kamera mengikuti subyek bergerak (travelling), hal ini biasanya untuk mempertahankan komposisi visual agar tetap proporsional dalam frame, memberi head spacemaupun walking space sehingga subyek tidak terpotong saat melakukan gerakkan tertentu..
Gerakan paning juga dapat dilakukan untuk pengambilan gambar pada obyek yang tak bergerak, misalkan kondisi ruangan, foto-foto yang berjajar di dinding, suasana kota atau yang lainnya. Hal ini untuk membangun suasana lingkungan dimana subyek berada sekaligus menciptakan interaksi visual antara subyek dengan lingkungannya (survening pan).
Interupted pan juga merupakan salah satu gerakan kamera jenis pan. Teknik ini digunakan saat ingin menghubungkan dua subyek yang berbeda dalam satu shot. Misalnya, awal shot melakukan follow pan pada satu subyek yang berjalan di pertokoan, kamera tiba-tiba berhenti dan fokus melakukan follow pan pada sosok anak kecil yang mencoba mencuri salah satu makanan dalam toko tersebut. Contoh lain misalnya ketika sebuah adegan dimana subyek meninggalkan ruang, kamera bergerak ke arah handphone yang ketinggalan di meja.
Gerakan paning juga bisa digunakan untuk transisi antara dua shot, istilah yang populer digunakan adalah whipe pan, yakni melakukan gerakan paning secara cepat antara shot satu dengan lainnya. Penggunaan transisi ini dapat menciptakan gambar yang lebih dinamis dan mempersingkat waktu dalam sebuah kejadian yang memiliki hubungan sebab akibat.
4. Crab
Crab/crabing adalah gerakan kamera secara lateral atau menyamping, berjalan sejajar dengan subyek yang sedang berjalan. Gerakan crab hampir sama dengan Dolly, perbedaanya hanya pada arah gerakan kamera. Jika Dolly bergerak maju mundur maka crab bergerak kekiri (Crab left) dan kekanan (Crab right). 
5. Tilt 
Tilt/Tilting adalah gerakan kamera secara vertical, mendongak dari bawah ke atas (Tilt up)maupun dari atas ke bawah (Tilt down). Gerakan tilting banyak digunakan untuk menggiring mata penonton pada aktivitas tertentu pada subyek, misalnya shot dimulai dengan wajah perempuan menangis menunduk kebawah, kamera melakukan tilt down, dan shot berakhir pada jemarinya yang bergetar sedang membaca/membalas sms dari seseorang, mungkin sedang diputus pacarnya.
Proses sebab-akibat dapat diciptakan dengan tilting, pada adegan diatas sebenarnya juga bisa saja dibalik dengan melakukan tilt up, yakni dimulai dari shot jemari bergetar menulis sms, kemudian tilt up pada wajah yang menangis.
6. Pedestal (Ped) 
Pedestal adalah gerakan kamera di atas pedestal yang bisa dinaik turunkan. Sekarang ini banyak digunakan Portal-Jip TravellerPedestal up merupakan istilah yang digunakan untuk gerakan kamera yang dinaikan, sedangkan Pedestal down merupakan gerakan kamera yang diturunkan.
7. Arc 
Arc adalah gerakan kamera memutar mengitari obyek dari kiri ke kanan atau sebaliknya.
8.  follow
Follow adalah gerakan kamera mengikuti objek yang bergerak, bisa dengan pan, tilt, ped atau yang lainnya. Untuk menciptakan gambar yang lebih dinamis bisa juga mennggunakan crane, atau dapat juga dilakukan dengan handheld. Crane sangat memungkinkan menggabungkan beberapa gerakan kamera sehingga gambar dapat terlihat dinamis.

PENGEMBANGAN BIDANG PANDANGAN (FR AMING)
AMING)

1. EKSTREEM CLOSE UP (ECU)
Pengambilan suatu gambar yang mencakup salah satu bagian tubuh misalnya mata dan hidung saja. Fungsinya adalah mengetahui detail suatu objek. Objek mengisi  seluruh layar dan detailnya sangat jelas.
2. BIG CLOSE UP (BCU)
Pengambilan gambar dari atas kepala hingga dagu, kadang sangat diperlukan untuk menunjukan detail ekspresi wajah aktor dengan menekankan mata dan mencakup sisa wajah  sebanyak yang diperlukan atau dalam adegan proses produksi menekankan pada detail proses pembuatan secara dekat.
3. VERY LONG SHOT (VLS)
Pengambilan gambar dengan background mendominasi objek agak kecil, jaraknya lebih jauh dari long shot, tetapi lebih dekat dari ekstrim long shot dengan tujuan untuk memberikan penekanan pada suasana atau latar belakang tetapi objek tetap dapat dikenali.
4. EKSTREM LONG SHOT (ELS)
Pengambilan gambar yang menunjukan background sangat dominan, objek sangat kecil, menyajikan bidang pandangan yang sangat luas, jauh, panjang dan berdimensi lebar. Kamera mengambil keseluruhan pandangan dan objek tampak jauh hampir tidak terlihat.
SUDUT PANDANG (ANGEL KAMERA)
1.  LOW ANGEL
Posisi kamera di bawah eye level (mata penglihatan manusia). Posisi kamera low angel membuat objek mempunyai kekuatan yang menonjol dan akan terlihat kekuasaannya.
2.  STRAIGHT ANGEL
Posisi kamera sejajar dengan eye level (mata penglihatan manusia). Posisi kamera straight angel merupakan sudut pengambilan gambar yang normal (normal angle). Tidak memberikan kesan dramatis melainkan kesan wajar biasanya dilakukan untuk pengambilan adegan wawancara.
3.  HIGH ANGEL
Posisi kamera diatas eye level (mata penglihatan manusia). Posisi kamera high angel membuat objek tidak mempunyai kekuatan yang menonjol dan tidak mempunyai kekuasaan. Tujuannya untuk mengurangi rasa superioritas objek dan sekaligus melemahkan kedudukan objek.
4.  CANTED ANGEL
Dihasilkan dengan cara memiringkan kamera pada bidang horizontalnya. Gambar yang dihasilkan menjadi dinamis dan labil sehingga dapat menggambarkan fantasi, ketegangan atau khayalan penonton.
5.  SUBJECTIVE CAMERA ANGEL
Yaitu menempatkan kamera pada suatu karakter dan menunjukan pada penonton adegan dari sudut pandang karakter tersebut. Penonton terlibat dalam adegan yang dihasilkan sebagai pengalaman pribadinya.
6.  OBJECTIVE  CAMERA ANGEL
Yaitu menempatkan kamera pada sudut pandang banyak orang atau garis sisi titik pandang. Penonton menyaksikan adegan yang dilihatnya melalui mata pengamat yang tersembunyi, misalnya adegan dipanggung yang ditonton oleh banyak orang.
7.  BIRD EYE VIEW (MATA BURUNG)
Yaitu pengambilan gambar di atas ketinggian objek yang direkam memperlihatkan suatu keadaan yang begitu luas, benda-benda objek kecil tidak terlihat detailnya. Biasanya dilakukan dari helikopter atau gedung yang tinggi. Kesan yang ditimbulkan akan lebih dramatis dan dinamis seperti penglihatan burung dari atas.
8.  FROG EYE VIEW (MATA KATAK)
Yaitu pengambilan gambar yang dilakukan dengan ketinggian kamera sejajar dengan dasar atau alas kedudukan objek. Kesan yang ditimbulkan adalah keagungan, kekuasaan, kuat, dominan dan dinamis.9.  POINT OF VIEW (MAOPEN SHOULDER SHOT)
Adalah sudut pengambilan gambar dari titik pandangan pemain tertentu. Point of view adalah angle objective, tetapi karena berada diantara objective dan subjective maka angle ini harus ditempatkan pada kategori yang terpisah dan diberikan pertimbangan khusus. Misalnya percakapan antara dua orang yang saling berhadapan.








MACAM-MACAM PERGERAKAN KAMERA 
1.  PANNING
Adalah pengambilan gambar dengan menggerakan badan kamera ke arah horizontal tetapi tidak mengubah posisi kamera.
A. Folowing Pan :
Gerakan kamera mengikuti objek dari kiri ke kanan atau dari kanan ke kiri. Melakukan folowing pan dalam keadaan long shot akan mengakibatkan penonton dapat melihat hubungan yang terjadi antara objek dengan lingkungannya.
Pan Left : Gerakan kamera mengikuti objek dari kiri ke kanan.
Pan Right : Gerakan kamera mengikuti objek dari kanan ke kiri.
B.  Survening Pan :
Gerakan kamera secara perlahan-lahan menyusuri pemandangan baik pemandangan hanya sekelompok orang atau pemandangan alam. 
C. Interupted Pan
 :
Gerakan halus tapi dengan tiba-tiba dihentikan dengan maksud menghubungkan dua buah objek dimana objek tersebut terpisah satu dengan lainnya 
D. Whipe Pan :
Gerakan panning yang dilakukan dengan cepat, sehingga tidak dapat memperlihatkan rincian gambarnya. Dengan whipe pan dapat menciptakan hubungan yang dinamis atau komperatif antar objek yang menghubungkan titik pandang yang berbeda pada scene yang sama.
2.  TILTING
Adalah pengambilan gambar dengan menggerakan badan kamera ke arah vertikal tetapi tidak mengubah posisikamera. Tujuan dari tilting adalah menunjukan ketinggian atau kedalaman dan adanya satu hubungan.Tilt Up : gerak kamera secara vertikal dari bawah ke atas.
Tilt Down : gerak kamera secara vertikal dari atas ke bawah.
3.  TRACKING
Adalah pengambilan gambar dengan menggerakan badan kamera dengan arah maju dan
mundur atau depan belakang, bisa dengan bantuan doly atau manual.
Track In : gerakan maju kedepan.
Track Out : gerakan mundur kebelakang.
4.  ZOOMING
Adalah pengambilan gambar dengan mengubah ukuran gambar dan sudut pandang antara wide angle (W) dan telephoto (T) dengan sentuhan tombol. Zooming mempengaruhi perspektif dalam satu adegan, oleh karena itu gerakan zooming harus dilakukan dengan tujuan yang jelas.
5.  ARCHING
Adalah pengambilan gambar dengan menggerakan badan  kamera mengelilingi objek utama seperti lingkaran penuh. Dalam melakukan arching kamera melakukan gerakan sapuan sirkuler mengitari objek. Ukuran gambar yang digunakan CU, MS atau LS selama melakukan arching, tetapi ukuran gambar harus senantiasa konstan dan lebih efektif bila tidak dilakukan kombinasi ukuran gambar
6.  PEDESTAL DAN CRANE
Adalah pengambilan gambar dengan menggerakan badan  kamera menggunakan alat penyangga pedestal/crane.
7.  CRABBING
Adalah pengambilan gambar dengan cara menggerakan badan  kamera menyamping.
8.  FOLLOWING
Adalah pengambilan gambar dengan menggerakan badan  kamera mengikuti objek yang bergerak.

 










 

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Videografi adalah sebuah teknologi untuk menangkap, memproses, memanipulasi, dan menata obyek gambar-gambar bergerak dengan memanfaatkan media elektronik.
Imaginer line dalam bahasa Indonesia berarti garis khayal, dimana garis ini merupakan pedoman dan petunjuk bagi seseorang yang akan menangkap gambar/obyek dalam menentukan posisi kamera, dan artis/obyek gambar. Selain itu imaginer line ini juga mempengaruhi teknik pengambilan gambar saat shooting seperti menentukan angel kamera, pergerakan lensa kamera, pencahayaan, dan pengaturan kontras.
Citra /Image menurut kamus Webster, adalah suatu representasi, kemiripan, atau imitasi dari suatu objek atau benda. Citra istilah lain untuk gambar sebagai salah satu komponen multimedia memegang peranan sangat sebagai informasi visual.

                 

 






 

 

 

 

 

 

Daftar Pustaka

http://www.frame-magz.com/2013/09/sejarah-dan-perkembangan-video-di.html

http://agus-firdian.blogspot.co.id/2013/06/pengertian-videografi.html

http://abadmuvee.blogspot.co.id/2012/02/istilah-dalam-video-shooting.html

http://www.dumetschool.com/blog/Teknik-Pengambilan-Gambar-Video

http://beritaseni.com/8-gerakan-kamera-untuk-menghidupkan-suasana/